Metro Kendari

Kepolisian Belum Bisa Memastikan Selesainya Hasil Uji Balistik

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Proses pengungkapan identitas pemilik peluru yang menewaskan Randi, mahasiswa Perikanan UHO yang tertembak pada aksi demontrasi 26 September lalu, dipastikan masih panjang.

Pasalnya, barang bukti temuan Tim Inafis Polri bakal mengirimnya ke negara Belanda dan Australia untuk di uji balistik.

Australia dan Belanda jadi tujuan negara uji balistik peluru dikarenakan kedua negara tersebut diketahui memiliki laboratorium forensik dan identifikasi proyektil terbaik di dunia.

Hal tersebut juga merupakan komitmen Polri mengungkap kasus tewasnya mahasiswa Kendari secara pembuktian saintifik dan ilmiah.

Panjangnya proses tersebut mengungkapkan, bahwa pihak Polda Sultra pun tak bisa memastikan kapan waktu uji balistik temuan barang bukti selongsong dan proyektil peluru benar-benar tuntas.

Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt menerangkan, bahwa barang bukti temuan selongsong dan proyektil masih dilakukan uji balistik di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

“Hingga saat ini kami belum dapat memastikan kapan selesainya uji balistik tersebut, kami juga masih menunggu. Akan tetapi kami terus berusaha secepat mungkin untuk mengusut kasus tersebut agar segera tuntas dan masyarakat pun tenang,” jelasnya.

Tambahnya lagi, proses panjang pembuktian selongsong juga menandakan pengungkapannya tak bisa sembarangan, karena akan mengacu pada komitmen pihak kepolisian yang akan mengusut kasus tersebut secara tuntas dan akurat.

Dengan proses ini, maka enam orang yang diduga melanggar SOP pengawalan demonstrasi belum bisa ditetapkan sebagai tersangka sebelum hasil uji balistik rampung.

“Apakah keenam personil kepolisian pelanggar SOP ini bersalah atau tidak kita menunggu hasil uji balistiknya, apakah uji balistik tersebut cocok tidak dengan senjata, selongsong dan proyektil yang ada. Adapun terkait sekarang keenamnya akan mengikuti sidang kode etik secara internal tentang pelanggaran saat melakukan pengamanan,” tambahnya.

Lanjutnya, dalam uji balistik yang menjadi kunci adalah jenis senjata dari peluru yang ditembakkan dan alur proyektilnya.

“Contoh senjata jenis A memiliki alur tiga ke kanan, dan senjata jenis B memiliki alur tiga ke kiri dan itu nanti akan terlihat pada uji balistik yang akan disesuaikan dengan senjata keenam personil tersebut,” tandasnya.

Reporter: Gery
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button