Metro Kendari

Dua Bulan Pasca Banjir, Warga Masih Kesulitan Air Bersih

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dampak banjir yang menerjang Kabupaten Konawe akibat luapan Sungai Konaweeha satu bulan lalu, masih terasa hingga kini. Di antaranya, tercemarnya sumur milk warga, mengakibatkan para korban banjir kesulitan air bersih.

Sejak penarikan dan pemberlakukan masa pemulihan setelah tanggap darurat bencana selama 15 hari, Pemerintah Kabupaten Konawe belum melakukan distribusi air secara merata di sejumlah wilayah pasca banjir.

“Beberapa kecamatan secara bergilir telah kami lakukan pelayanan distribusi air bersih, yang sudah berlangsung 3 pekan terakhir, atau 25 hari. Minggu ini giliran desa Laloika, Kecamatan Pondidaha,” jelas, Yunardin, Komandan Operasi Tim Water And Water Sanitasi Hygene (Wash) Palang Merah Indonesia, Kabupaten Konawe, Rabu (17/7/2019).

Menurutnya, warga korban banjir harus membawa jerigen besar ke titik yang bisa dijangkau truk tangki bantuan PMI Pusat, agar bisa memenuhi kebutuhan air minum, memasak dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bendewuta, Mulyadi, menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah, utamanaya Dinas Kesehatan yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih beberapa warganya sudah mulai sakit

“Kami harapkan pemerintah dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang saat ini sangat butuh pemeriksaan kesehatan,” terangnya kepada Detiksultra, Senin (15/7/2019).

PMI terus bergerak mendistribusikan air ke wilayah terdampak dengan target 10.000 liter air bersih setiap hari. Selain itu, terdapat tiga unit mesin penyulingan air langsung minum yang telah ditempatkan di beberapa desa untuk melayani kebutuhan air langsung minum bagi beberapa desa lainnya.

Reporter: Anca
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button