Categories: Regional

Pasar Baru Sepi Pedagang, Sahabuddin: Mending Dialih Fungsikan Saja

Share
Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sejak tahun 2016 lalu diresmikan oleh mantan Wali Kota Kendari, Asrun, Pasar Sentral Wua-Wua (Pasar baru) tak kunjung juga dipadati para pedagang.

Padahal bangunan mewah yang berlantai dua itu sebagian besarnya diperuntukan untuk para pedagang eks Pasar Baru, pasca peristiwa kebakaran yang terjadi beberapa tahun silam.

Namun faktanya, mayoritas dari mereka (Eks pedagang Pasar Baru) enggan untuk tidak kembali berdagang, dan lebih memilih berdagang di pusat-pusat pasar lainnya di Kota Kendari.

Sementara mereka yang memilih berdagang di Pasar Sentral Wua-Wua, harus menanggung resiko dengan minimnya para pembeli atau konsumen.

Padahal, Pemkot Kendari sendiri berharap dengan beridirinya gedung baru itu, akan menarik kembali para pedagang, dan potensi meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) begitu besar. Namun, faktanya tidak seperti itu.

Menurut Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Sahabuddin, yang membuat Pasar Sentral Wua-Wua masih sepi pedagang dan pembeli, itu karena ada beberapa faktor.

Dia menyebutkan, secara kasat mata, bangunan Pasar Sentral Wua-Wua yang diperuntukan untuk pedagang sayur, ikan, pakian dan lain-lain, terlihat mewah dan modern. Namun sebenarnya pera para pedagang kurang nyaman atas kondisi pasar tersebut.

Sebab, kata Sahabuddin, berdasarkan hasil peninjauan DPRD Kota Kendari berapa waktu yang lalu, pedagang mengeluhkan kondisi sirkulasi udara yang berada didalam.

Kemudian, tempat parkiran untuk kendaraan yang dinilai tidak proposional, lalu mahalnya los atau bangsal, dan itu salah satu yang membuat para pedagang enggan untuk kembali ke Pasar Sentral Wua-Wua.

“Sebenarnya, dari hasil tinjauan kami, sebagian besar sudah ada pedagang yang punya. Hanya mereka biarkan kosong, mungkin salah satu alasan mereka yaitu sepi pembeli,” ungkap Sahabuddin, Minggu (21/2/2/2021).

Tentunya jika sudah seperti ini, lanjut Politisi Partai Golkar menuturkan bahwa Pemkot Kendari harus mengambil sikap tegas, dalam rangka menertibkan pasar-pasar ilegal, termaksud Pasar Panjang.

Ketika hal itu sudah dilakukan dan berhasil, maka otomatis pedagang di Pasar Panjang itu akan kembali ke Pasar Sentral Wua-Wua untuk berdagang.

“Banyak pedagang yang mengeluh ke saya, mereka mau berdagang di Pasar Baru ini, yang penting Pasar Panjang ditutup dan ditertibkan,” jelasnya.

Namun kalau semisal dalam perjalanannya juga tidak diindahkan oleh Pemkot Kendari, maka ia menawarkan gedung Pasar Sentral Wua-Wua tersebut untuk dialih fungsikan.

Satu contoh diuraikannya yang berkaitan dengan indentitas daerah, seperti dijadikan pasar khsusus menjual makanan khas Kota Kendari dan bahkan makanan khas seluruh daerah yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Supaya, ketika ada pengunjung dari luar daerah atau provinsi, agar tidak sulit lagi untuk mencari tempat dijualnya oleh-oleh khas Kota Kendari.

“Mending dialih fungsikan saja, ketimbang gedung berdiri kokoh tapi tidak memberikan dampak ekonomi yang begitu signifikan,” tandasnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Via

Komentar