Keluarga Korban Tersengat Listrik di Mubar Minta PLN Bertanggung Jawab
MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Keluarga korban yang tersengat listrik di Desa Bakeramba, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Nafatul Rahman (5) yang terjadi 7 Mei 2022, meminta PT PLN Ranting Raha, bertanggung jawab.
Bocah laki-laki itu meregang nyawa setelah memindahkan kabel PLN yang terlepas dari tiang listrik tepatnya di halaman rumahnya saat bermain Permainan Boy (permainan tradisional) saat hendak memungut batu untuk kelengkapan mainannya.
Orang tua korban, La Uke mengatakan kabel PLN yang terbentang sepanjang jalan di Desa Bakeramba tersebut, belum terlalu lama terpasang dan sempat mendapat informasi bahwa kabel itu belum memiliki aliran listrik dan belum terpakai.
Ia berharap kepada pihak PLN agar bertanggung jawab atas meninggalnya korban. Selain itu, ia juga berharap pihak kepolisian secepatnya menyelidiki kasus ini secepatnya.
“Kabel hitam ini belum lama di pasang, baru sekitar tujuh bulan yang lalu. Kami tidak tahu menahu kalau sudah memiliki aliran listrik karena sebelumnya kami mendapatkan informasi bahwa kabel itu belum di aliri listrik, kami dari pihak keluarga korban sudah melaporkan hal ini pada Polsek Kusambi. Empat orang saksi dan saya lihat kemarin ada mobil PLN yang datang tapi mereka tidak singgah di rumah, mungkin mereka hanya mengecek lokasi kejadian,” ujar La Uke saat disambangi di rumahnya, Rabu (11/5/2022).
Senada dengan hal itu, paman korban, Syarif juga menyesalkan ulah pihak PLN yang tidak memiliki itikad baik terhadap keluarga korban.
“Kemarin dari PLN turun pake mobil tapi hanya lewat di depan rumah, maksud kami kalau ada itikad baik singgah juga di rumah, jangan begitu lah, kami minta Pihak PLN Bertanggung Jawab agar insiden naas ini tidak terulang lagi pada orang lain,” kesalnya.
Sementara itu, Kapolsek Kusambi, AKP La Ode Gia, membenarkan bahwa ada laporan pihak keluarga korban.
“Iya benar, sejak kejadian sudah melapor ke polsek,” terangnya.
La Ode Gia Saat di konfirmasi oleh wartawan detiksultra.com sudah sejauh mana tahap penyelidikan kasus ini, ia mengatakan bahwa pihak PLN apatis.
“Pihak PLN apatis, mungkin mereka tunggu panggilan dari kepolisian,” singkatnya.
Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN Ranting Raha, belum memberi komentar terkait persoalan ini. Dikonfirmasi via seluler namun belum dijawab.
“Manajernya sedang keluar pak, tidak ada di tempat,” timpal seorang security di PLTU Raha.
Reporter: La Ode Darlan
Editor: Via