Categories: Muna Barat

Dukung Upaya Pemerintah Pusat Tekan Inflasi, Pj Bupati Mubar Kunjungi Petani Cabai

Share
Dengarkan

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Guna meningkatkan kualitas dan ketahanan pangan masyarakat, Pj Bupati Muna Barat Pemerintah (Mubar) Dr. Bahri mengunjungi kebun petani cabai yang ada di Desa Umba, Kecamatan Napano Kusambi, Minggu (4/9/2022)

Dr Bahri mengatakan, kunjungan ini untuk mendukung upaya pemerintah pusat menekan laju inflasi yang diprediksi akan terjadi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baru-baru ini.

“Ini salah satu bagian tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) karena cabai merupakan salah satu kebutuhan pokok yang juga diprediksi terdampak laju inflasi,” ujarnya

Bahri memperkirakan pada September ini akan terjadi kenaikan harga sembako, di antaranya cabai dan bawang merah. Menurutnya, cabai dan bawang merah ini menyumbang inflasi.

“Jadi hari ini kita mengecek dan memastikan ketersediaannya serta distribusi ke pasar-pasar,” terangnya.

Bahri mengungkapkan, saat ini pihaknya juga diberi tugas untuk turun langsung mengintervensi harga sembako di pasaran guna menekan inflasi.

“Inflasi akan naik ini, karena adanya kenaikan harga BBM juga, jadi semoga kita bisa antisipasi, kenaikan harganya kita bisa jaga antara lain kita lakukan operasi pasar ataupun petani-petani bisa menanam cabai dan bawang,” bebernya.

Bahri menyebut pihaknya juga diminta dari mengalokasikan 2% dari DAU untuk pengendalian inflasi, dengan akan memberikan bantuan sosial, subsidi transportasi, dan kegiatan-kegiatan lain dalam rangka pengendalian inflasi tersebut.

Untuk itu, Bahri memastikan pelaku-pelaku pertanian di Mubar tetap akan mendapatkan perhatian dari pemkab setempat.

“Dinas pertanian di perubahan ini akan menganggarkan lagi untuk pengadaan bibit cabai dan bawang merah beserta pupuk dan obat-obatan,” terangnya

Sementara La Ode Haidatul Alwi selaku Kades Umba mengaku luas lahan yang telah disiapkan untuk budidaya cabai sekitar 7 hingga 10 hektare.

Pihaknya terus mengedukasi para petani di desa setempat untuk fokus menanam tanaman komoditas seperti cabai, terong, ubi kayu, dan lain-lain.

“Kami tanam cabai ini sejak 2020 lalu sekitar Juli, hal ini agar bercocok tanam bisa fokus dan merubah perekonomian desa dengan alokasi anggarannya melalui dana desa,” tutupnya. (bds)

Reporter: La Ode Darlan
Editor: J. Saki

Komentar