Ekobis

BKKBN Sultra Optimis Tahun 2023 Angka Stunting Bisa Turun

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sultra optimis, tahun 2023 angka prevalensi stunting bisa turun signifikan. Hal ini disampaikan Kepala BKKBN Sultra diwakili Sekretaris BKKBN Sultra, Muslimin, dalam rapat koordinasi teknis kemitraan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sultra, di salah satu hotel di Kendari, Jumat (26/5/2023).

Katanya, dalam mengukur tingkat prevalensi stunting terdapat dua survei yakni Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM).

“Kalau SSGI ini adalah survei dari Kemenkes. Sampel yang diambil berdasarkan data real di lapangan. Sedangkan e-PPGBM ini sampel diambil berdasarkan data di posyandu,” tuturnya.

Muslimin menjelaskan data survei SSGI ini diambil untuk pengambilan kebijakan bagi pemerintah. Sedangkan e-PPGBM tujuannya untuk intervensi kegiatan percepatan penurunan stunting di daerah.

Olehnya itu, jika dilihat dari tahun sebelumnya 2021 sebesar 30,2 persen dan turun di 2022 diangka 27,5 persen. Agustus 2023 mendatang akan ada data survei stunting.

Dengan upaya yang maksimal yang dilakukan pada tahun 2023 ini, BKKBN yakin angka prevalensi stunting akan turun seiring dengan langkah-langkah strategis yang dilaksanakan.

“Tahun 2022 belum maksimal karena Peraturan Presiden baru keluar Agustus, secara otomatis baru dilaksanakan Oktober. Untuk 2023 ini sudah maksimal sejak awal,” katanya.

Harapannya dengan delapan aksi konvergensi dan 64 indikator ditambah dengan inovasi dari BUMN dapat memaksimalkan percepatan penurunan stunting di Indonesia, khususnya di Sultra.

Targetnya angka stunting di tahun 2023 ini bisa turun sekitat 21-22 persen dan untuk tahun 2024 bisa sesuai target dengan capaian angka 14-16 persen.

” Program percepatan penurunan stunting ini adalah tugas dari lintas sektor. Kalau BKKBN fokusnya adalah lebih ke upaya pencegahan, kami itu mengkampanyekan 4T dan seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK),” tutupnya. (kjs)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button