Categories: Konawe Selatan

Warga Angata “Serang” Anggota DPR dengan Aspirasi

Share
Dengarkan

KONSEL, DETIKSULTRA.COM – Dalam Reses Masa Sidang III Umar Arsal tampung Aspirasi masyarakat Desa Mata Bondu, Kecamatan Anggata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Desa Mata Bondu dihuni dua ratus kepala keluarga, memiliki potensi pertanian dengan persentase sembilan puluh sembilan persen bekerja sebagai petani dan buruh tani, namun potensi desa tersebut tidak serta merta meningkatkan ekonomi masyarakat karena berbagai masalah yang dihadapi.

Permasalahan yang mendominasi di wilayah ini adalah sarana alat pertanian, bibit atau benih, pupuk serta pemasaran. Selain itu, puluhan hektare lahan yang telah diolah masyarakat belum memiliki legalitas sertifikat. Padahal area perkebunan mereka yang ditanami nilam, lada dan kakao.

[artikel number=3 tag=”umararsal,dpr,” ]

Masalah lain yang dihadapi warga adalah minimnya kualitas hasil perkebunan mereka dan parahnya lagi harga hasil panen tersebut turun drastis.

Untuk mengangkat derajat ekonomi masyarakat Desa Mata Bondu dan desa–desa yang ada di Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan, Umar Arsal dalam lawatan resesnya mendorong petani untuk mengolah hasil pertanian berbasis industri rumah tangga berupa pengolahan kakao, cabe botol, dan minyak kelapa serta VCO.

“ Upaya meningkatkan ekonomi petani langkah solusi harus dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan mengajarkan petani untuk mengolah dan memproduksi hasil pertaniannya menjadi barang jadi,” kata Umar Arsal saat melakukan kunjungan reses di Desa Mata Bindu Kecamatan Anggata Konsel, Kamis, (21/2/2019).

Berbagai aspirasi masyarakat desa disampaikan dalam masa reses Umar Arsal salah satunya diantaranya. “Desa kami masih banyak yang belum mendapatkan bantuan rumah layak huni,” ucap Sulviana masyarakat Desa Mata Bondu.

Menanggapi aspirasi yang disampaikan masyarakat, Umar Arsal mengatakan masalah rumah tidak layak huni, akan didata melalui tim rumah aspirasi dengan harapan rumah yang didata tersebut benar-benar layak dibantu.

Reporter: M4
Editor: Sumarlin

Komentar