Metro Kendari

Jembatan Wave Pertama di Indonesia Akan Dibangun di Wakatobi

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintahan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2020 mendatang akan mulai membangun jembatan Numana-Kapota yang dirancang tampil berbeda dari jembatan lainnya.

“Menariknya, jembatan ini bersifat iconic. Ini didesain secara khusus, tidak seperti jembatan lainnya,” jelas Sekdis PU dan Penataan Ruang Kabupatwn Wakatobi, Muhriddin, ST. MM.

Jembatan Numana-Kapota didesain khusus menjadi iconic yang memiliki fungsi atraksi, terutama di zona rangka baja. Atraksi yang dihadirkan di zona tersebut yaitu adanya rainbow fountain.

Rainbow fountain adalah air yang
dipancarkan melalui pipa yang ada di pinggir jembatan yang menghadap ke kampung bajo. Pancuran air ini akan dihiasi dengan pantulan cahaya lampu yang berwana warni, sehingga terlihat seperti pelangi di atas air pada malam hari.

Atraksi ini dapat dinikmati secara maksimal jika di lihat dari kampung bajo. Dengan demikian, jembatan ini dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk
mengunjungi kampung bajo pada malam hari.

Bajo Wakatobi Museum “Under the Bridge” atraksi ini adalah atraksi dimana wisatawan diajak untuk mengarungi lautan sepanjang jembatan.

Wisatawan akan disuguhi lukisan tematik yang mengaggambarkan kehidupan suku bajo dan Wakatobi secara umum. Lukisan tematik tersebut terhampar di sepanjang pinggir jembatan tipe tiang pancang.

Dalam atraksi ini, wisatawan juga akan dipandu oleh masyarakat lokal dari suku bajo sebagai interpreter. Untuk menikmati atraksi ini, wisatawan akan menggunakan perahu tradisional dari kampung bajo.

Dua pulau yang memiliki kebutuhan aksesibilitas darat dalam bentuk jembatan, untuk menghubungkan keduanya memunculkan dampak positif pada pembangunan setelahnya seperti masyarakat Kambode, tidak lagi bergantung kepada kondisi air laut yang sering surut pada pagi dan sore hari. Kondisi tersebut sangat menggangu aktifitas transportasi masyarakat Kambode dan Wangi-wangi.

Masalah utama yang selama ini dihadapi oleh tenaga pendidik di Pulau Kambode adalah, akses transportasi yang sulit ketika air laut surut, sehingga hal tersebut menjadi alasan utama tenaga pendidik di Pulau Kambode terpaksa sering tidak
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.

Dan tidak maksimalnya daya angkut orang dan barang dengan menggunakan perahu motor tradisional, yang selama ini digunakan oleh masyarakat Wangi-wangi dan Kambode. Sehingga hal tersebut secara otomatis mempengaruhi daya jual-beli barang dan jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Kambode.

Perlu diketahui, jembatan rangka tipe waves merupakan inovasi dari jembatan rangka arch. Tipe ini digunakan di beberapa negara, yaitu Amerika Serikat dan Qatar sehingga tipe ini menjadi tipe jembatan waves pertama yang akan dibangun di Indonesia.

Reporter: Musdar
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button