Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Konsel Blokade Jalan Poros Andoolo–Tinanggea
KONAWE SELATAN, DETIKSULTRA.COM – Masyarakat gabungan beberapa desa yakni, Desa Lalonggasu, Lalowatu dan Desa Palotawo, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) memblokade jalan rusak yang menghubungkan Kecamatan Andoolo dan Kecamatan Tinanggea.
Masyarakat merasa kesal kepada pemerintah karena tidak ada
perbaikan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra itu.
Masyarakat tiga desa tersebut akhirnya meluapkan aksi protes dengan melakukan blokade ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Andoolo – Tinanggea, tepatnya di Desa Lalonggasu. Jalan tersebut sudah bertahun-tahun tidak kunjung diperbaiki dan diaspal.
Sementara itu, Bupati Konawe Selatan H Surunuddin Dangga mengaku telah mendengar laporan masyarakat terkait aksi untuk melakukan blokade atau menutup jalan yang menghubungkan Andoolo – Tinanggea di Lalonggasu tersebut.
Terkait aksi warga yang menutup jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Sultra, kata Surunuddin, Pemda Konsel tidak bisa berbuat banyak atau melarang.
“Kami tidak bisa melarang akan aksi tutup jalan yang dilakukan oleh warga. Itu juga mungkin karena sudah bosan dan lelah menunggu perbaikan dan pengaspalan jalan yang telah lama dijanjikan,” ujar H Surunuddin Dangga kepada awak media saat ditemui di sela-sela penyerahan SK perpanjangan kepala desa di Pendopo Rujab Bupati di Andoolo, Kamis (4/7/2024).
Menurut orang nomor satu di Konsel itu, terkait kerusakan jalan di Konawe Selatan yang menjadi kewenangan Pemprov Sultra sudah sejak lama diminta oleh pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, untuk diambil alih menjadi jalan kabupaten agar dilakukan perbaikan.
“Kalau terkait kerusakan jalan provinsi yang rusak dan butuh perbaikan, bukan saja masyarakat yang pedoko. Saya saja ini mau ke Alangga saja pedoko akibat jalan yang rusaknya berat sekali,” katanya.
Menurut mantan Ketua DPRD Konawe Selatan, tuntutan masyarakat khususnya masyarakat Lalonggasu yang menutup akses jalan Provinsi di Lalonggasu itu sudah sering dilakukan, bahkan warga sudah pernah ke DPRD Sultra untuk menyampaikan aspirasi. Tapi hingga kini, jalan tersebut belum juga diaspal.
“Saya juga berharap, agar masyarakat tidak anarkis dan melakukan aktivitas yang merugikan masyarakat setempat,” tandasnya. (bds)
Reporter: Sainal
Editor: Biyan