Metro Kendari

Naturevolution Beri Edukasi Kelola Sampah di Lingkungan Sekolah

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Naturevolution memberikan edukasi terkait pemanfaatan dan pengelolaan sampah di lingkungan sekolah pada tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Waste Management Leader of Naturevolution Sultra, Purnomo Setiawan mengatakan, dalam edukasi ini mengambil tema atau program Sampah Goes To School (edukasi dan upaya pengelolaan sampah dari sumbernya).

“Dalam edukasi ini, kami fokus bagaimana siswa-siswa di Kota Kendari dalam mengurangi sampah plastik baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Kesempatan kali ini di dua sekolah yaitu SD 84 Kendari dan Lazuardi Ibnu Sina School,” katanya melalui sambungan telepon, Jumat (10/2/2023).

Di SD 84 Kendari merupakan kunjungan pertama dalam memberikan edukasi kepada siswa-siswa. Namun antusias cukup tinggi di SD tersebut. Lalu, di Lazuardi Ibnu Sina School dalam pengelolaan sampah sudah cukup baik, pihak sekolah telah membuat kompos untuk sampah organik. Sedangkan anorganik disetorkan ke bank sampah melalui Naturevolution.

“Pengurungan sampah khususnya sampah plastik di sekolah Lazuardi Ibnu Sina sudah cukup baik, bahkan 95 persen siswa disana telah menyiapkan botol minuman dari rumah, yang tidak menggunakan bahan plastik,” tuturnya.

Dalam penyampaian terkait pengelolaan sampah di lingkup sekolah, perlu diperhatikan bagi siswa adalah bagaimana mereka bisa memilah sampah organik dan non organik. Kemudian tidak membuang sampah sembarangan, karena dampaknya buruk bagi kesehatan.

Sampah yang dibuang sembarang akan menuju ke laut, karena 80 persen sampah di lautan itu berasal dari daratan. Sampah di laut menjadi serpihan kecil dan dimakan plankton, yang kemudian dimakan ikan.  Selanjutnya ikan dimakan manusia, sehingga akan memunculkan berbagai macam penyakit.

“Sampah yang dibakar juga merupakan suatu kesalahan, karena paparan dari plastik akan mengeluarkan racun senyawa dioksin. Racun itu tentunya lebih berbahaya seribu kali dari asap rokok,” imbuhnya.

Untuk itu, Naturevolution terus mengampanyekan memperlakukan sampah dengan benar dan memanfaatkannya dengan baik. Purnomo Setiawan kedepannya ingin menciptakan generasi pendatang yang peduli akan lingkungan sekitar. Jika sedari dini anak-anak diajarkan dengan hal positif maka mereka akan terus mengingatnya.

“Saya berharap dari semua siswa yang kami edukasi setidaknya ada 10 persen yang paham terkait pengelolaan sampah khususnya sampah plastik dengan baik. Kami juga harap agar semua sekolah bisa membuat mini bank sampah,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Naturevolution merupakan lembaga non profit atau lembaga sosial, berpusat di Prancis.
Naturevolution berkepentingan membantu negara Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara untuk melestarikan alam seperti kegiatan konservasi dan beberapa lainnya.

Dalam kegiatan program Sampah Goes To School terdapat 20 sekolah yang telah dikunjungi untuk memberikan pemahaman manfaat pengelolaan sampah kepada siswa diantaranya SMP 2 Kendari, SMP 12 Kendari, sekolah Al Qalam, Mtsn 1 Kendari, SD 84 Kendari, dan beberapa sekolah lainnya.

Naturevolution sendiri merupakan lembaga non profit atau lembaga sosial, berpusat di Prancis. Naturevolution berkepentingan membantu negara Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara untuk melestarikan alam seperti kegiatan konservasi dan beberapa lainnya. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button