Advertorial

Tingkatkan Kinerja Pemkot Kendari 2023, DPRD Beri Catatan Strategis

Dengarkan

KENDARI,DETIKSULTRA.COM – DPRD Kendari melalui Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Kendari tahun 2022, La Ode Ashar memberi beberapa catatan strategis kepada pemerintah kota sebagai upaya peningkatan kinerja di 2023 dan tahun-tahun mendatang.

Ashar mengungkapkan, terkait pendapatan daerah tahun 2022 yang mencapai 74,69 % patut diapresiasi namun masih perlu ditingkatkan. Pihaknya merekomendasikan beberapa hal, yakni perlu dilakukan rasionalisasi target pendapatan bagi semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Perlu pula penggunaan Tapping Box atau alat perekam pajak, ini penting untuk dimaksimalkan termasuk pengawasan pemakaian alatnya, serta memberi sanksi bagi wajib pajak yang tidak patuh.

Paripurna terkait rekomendasi DPRD Kendari terhadap LKPJ 2022, Senin (17/4/2023). Foto:Istimewa

“Penggalian potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga harus dilakukan secara masif, jika perlu melibatkan konsultan untuk melakukan penelitian berkaitan sumber PAD potensial,” ungkapnya dalam sidang Paripurna di Gedung DPRD Kendari, Senin (17/4/2023).

Begitupun dengan belanja daerah, DPRD merekomendasikan setiap OPD untuk memaksimalkan serapan anggaran karena sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Kota Kendari. Selain itu, pihaknya pun meminta pelaksanaan program-program pembangunan yang berbasis kebutuhan dasar masyarakat.

“Tidak lupa kami mengingatkan untuk menyelesaikan utang kepada pihak ketiga,” ungkap Ashar.

Dia berharap dengan begitu, apa yang menjadi upaya dalam meningkatkan kinerja ini bisa lebih baik dan maksimal. Meskipun kedepan akan dihadapkan dengan berbagai tantangan.Sehingga masyarakat pun ikut merasakan dampaknya secara positif. Tentu hal itu perlu kerjasama semua pihak.

Penyerahan rekomendasi LKPJ dari Ketua DPRD Kendari, Subhan kepada Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu. Foto:Istimewa

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menyebut, beberapa indikator yang masih perlu diperhatikan yakni penurunan prevalensi stunting yang saat ini masih di angka 19,5 %, inflasi yang masih cukup tinggi, penurunan angka kemiskinan khususnya kemiskinan ekstrim.

“Serta peningkatan angkatan kerja dalam rangka mengatasi pengangguran,” katanya.

Disamping itu, ada beberapa sektor pembangunan yang masih menjadi prioritas seperti, perbaikan infrastruktur dasar perkotaan serta pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan, begitupun dengan pengembangan sektor pariwisata terkhusus di destinasi wisata baru.

Pengembangan inovasi dan UMKM dan industri kreatif berbasis ekonomi kerakyatan serta sektor lainnya pun perlu dilakukan demi pembenahan wajah Kota Kendari.(Adv)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button