Ketua Bidang Polhukam DPD PDIP Sultra, Laode Muhamad Muhrim Bay, SP (Tiga dari kanan) beserta Ketua DPD PDIP Sultra, Lukman Abunawas (Tengah) dan Pengurus DPP PDIP Nuryanti (Tengah).
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Keputusan mengagetkan datang dari DPP PDIP yang tiba-tiba memutuskan mengganti pucuk pimpinan DPD PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dinakhodai Abu Hassan.
Diketahui, keputusan dan penyampaian tersebut ketika seluruh Ketua DPC PDIP se-Sultra mengikuti rapat konsolidasi organisasi, melalui meeting zoom yang dihadiri oleh Ketua Bidang Organisasi DPP PDIP, Syukur Nababan.
Dalam rapat tersebut, Syukur Nababan menyampaikan bahwa Ketua DPD PDIP Sultra, Abu Hassan untuk periode 2019-2024 resmi digantikan oleh Lukman Abunawas yang menjabat sebagai Dewan Pertimbangan DPD PDIP Sultra.
Keputusan DPP PDIP memberhentikan Bupati Buton Utara (Butur) dari kursi Ketua partai itu, tidak lain agar dirinya lebih fokus bekerja dalam memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Buton Utara.
Perihal pemberhentian itu, Ketua Bidang Polhukam DPD PDIP Sultra Laode Muhamad Muhrim Bay, SP mengakui bahwa pemberhentian tersebut karena DPP meminta Abu Hassan untuk fokus ke Pilkada.
Sebab menurutnya, DPP melihat survey Abu Hassan masih dianggap rendah untuk bertarung di Pilkada kali ini, apalagi Abu Hassan berstatus sebagai petahana di Butur.
Walaupun demikian, Muhrim Bay, tidak menjelaskan secara detail hasil survei mana saja yang dianggap DPP rendah.
“Dia diminta fokus untuk memenangkan Pilkada di Butur, karena memang hari ini hasil survey Abu Hassan rendah ya makanya disuruh konsentrasi. Karena sekelas incumbent dengan kondisi seperti ini masih dianggap rendah oleh DPP,” ungkap dia, Rabu (8/7/2020).
Dilain pihak, tambah Muhrim Bay bahwa Abu Hassan sangat legowo atas keputusan DPP untuk memberhentikan dirinya sebagai ketua DPD PDIP Sultra.
“Iya pak Abu Hassan begitu legowo, karena dia juga akan lebih fokus dan konsentrasi mengahadapi Pilkada, dalam hal ini untuk menang di kedua periodenya,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Via