Metro Kendari

Raih Gelar Sarjana di IAIN Kendari, Empat Mahasiswa Asal Thailand Merasa Beruntung

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Empat orang Mahasiswa asal Thailand berhasil menyelesaikan studi di IAIN Kendari dan meraih gelar akademik Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Juli 2020.

Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd, mengatakan ada empat Mahasiswa asal Thailand yang menggelar sarjana di IAIN mereka merupakan mahasiswa internasional pertama di IAIN Kendari yang memulai studinya sejak tahun 2016.

“Mereka adalah Tasnim Saelaemai, Luthfee Khareng, Adnan Sulong, dan Tarmizi Che-Abu, yang berasal dari Thailand,” jelasnya.

Rektor IAIN tak lupa menitip pesan agar tetap menjaga nama baik IAIN Kendari meskipun telah berstatus sebagai alumni.

“Kami berharap keberadaan alumni IAIN Kendari di Thailand akan menjadikan kampus kita lebih dikenal di tengah masyarakat internasional khususnya di Asia Tenggara. Semoga ilmu dan pengalaman selama di IAIN Kendari dapat diimplementasikan dan bermanfaat untuk pengembangan pendidikan disana,” ungkapnya.

Selain itu, Direktur KUI Abdul Halim, mengatakan alumni IAIN Kendari asal Thailand akan menjadi menjadi the agent of change di negara mereka sekaligus menjadi agent of promotion IAIN Kendari.

“Mereka bukanlah alumni yang pertama dan terakhir, masih ada beberapa orang mahasiswa asal Thailand yang masih menjalani studi disini. Kepulangan mereka di negaranya sekaligus membawa misi promosi IAIN Kendari di Thailand agar kerjasama yang terjalin selama ini terus berlanjut dan membawa manfaat yang lebih luas bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

Lanjutnya, Kehadiran mahasiswa internasional ini bermula dari kerjasama IAIN kendari dengan Abroad Alumni Association of Sothern Border Province Thailand atau Badan Alumni Thailand Selatan. Kerjasama ini bertujuan meningkatkan kualitas masyarakat Thailand selatan dengan mengirim mahasiswa melanjutkan studi pada program sarjana di IAIN Kendari.

Sedangkan bagi IAIN Kendari, kerjasama ini dimaksudkan untuk memperluas jaringan kerjasama luar negeri dalam bidang tridharma perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan mutu tenaga pendidik dan lulusan. Salah satu program yang telah dilaksanakan di Thailand adalah program Kuliah Kerja Nyata Internasional dengan mengirim mahasiswa melakukan tugas pengabdian di negara itu.

Selama menjalani masa perkuliahan pada program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, tak ada perlakuan khusus yang diberikan kecuali dalam hal pengenalan bahasa Indonesia dan pengurusan administrasi keimigrasian. Untuk kedua hal ini, mereka mendapat pendampingan dari tim Kantor Urusan Internasional (KUI) IAIN Kendari.

Berkat pendampingan yang diberikan secara berkesinambungan itu mereka dapat menyesuaikan diri dengan cepat terutama dalam menghadapi perbedaan bahasa dan budaya, kala pertama kali memasuki lingkungan kampus. Hadirnya kelas bimbingan bahasa Indonesia mempermudah mereka dalam berkomunikasi baik dengan dosen maupun sesama rekan mahasiswa.

Kurang lebih empat tahun para mahasiswa asing ini menjalani tahapan studi mulai dari kuliah tatap muka, praktikum, PPL, KKN sampai penyusunan skripsi dengan lancar hingga akhirnya berhasil lulus tepat waktu dengan predikat sangat baik. Masa penyelesaian tugas akhir mereka lalui di tengah pandemi covid-19 tanpa hambatan berarti karena didukung dengan fasilitas layanan online sebagai alternatif pengganti tatap muka saat pembimbingan skripsi maupun saat menjalani ujian.

Sementara Mahasiswa asal Thailand, Tarmiizi mewakil rekan-rekannya mengaku beruntung dapat melanjutkan studi di IAIN Kendari karena memperoleh banyak pengalaman berharga.

“Terima kasih IAIN Kendari, dari sini kami bertemu para dosen dan kawan yang baik, membantu kami melewati semua proses sampai mencapai finish. Disini kami banyak belajar tentang perjuangan dan kemandirian, sekali lagi terima kasih semoga berjumpa lagi,” ucap Tarmizi penuh haru.

Selain itu, Tasnim menyampaikan hal yang sama. Dia mengapresiasi upaya IAIN Kendari dalam membantu menyelesaikan urusan keimigrasian dan status domisili yang seringkali harus diselesaikan dengan segera jika tak ingin dideportasi. Berkat bantuan pihak KUI dan para pimpinan, masalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Mereka juga pernah difasilitasi untuk memperoleh bantuan pendidikan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama melalui program Beasiswa Mahasiswa Asing yang digelontorkan pada tahun 2019.

“Terima kasih atas perhatian para dosen dan teman-teman kami selama kami disini. Itu sangat berarti dan tak boleh kami lupakan. Semoga ada kesempatan untuk bertemu kembali,” tukasnya.

Reporter: Sesra
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button