Metro Kendari

Dialog Ormas MUI Kendari Jalankan Prokes Covid-19

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kendari menyelenggarakan dialog organisasi agama dalam rangka menguatkan semangat toleransi beragama dan kesatuan NKRI, Senin (21/12/2020).

Dialog ormas ini mengangkat tema membangun kesepahaman dan kebersamaan mewujudkan Kota Kendari yang toleransi dan anti kekerasan.

Sebanyak 12 perwakilan ormas hadir dalam kegiatan.

Beberapa diantaranya adalah Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Aisyiyah, Nahdatul Waton, Ar-Risalah, Wahdah Islamiyah, LDII, dan Islamic Senter Muaz Bin Jabal.

Dialog ormas yang berlangsung disebuah hotel di Kendari ini, dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19. Seluruh peserta wajib terapkan masker, cuci tangan/hand sanitizer, dan menjaga jarak.

Ketua MUI Sulawesi Tenggara, KH Musyidin, dalam kegiatan mengapresiasi dialog ormas dengan standar prokes Covid-19. Upaya maksimal ini upaya riil menangkal penularan corona.

“Alhamdulillah, kegiatan terlaksana dengan mengikuti prosedur standar protokol kesehatan,” katanya.

Imam besar Masjid Raya Al Kautsar ini menilai bahwa dialog organisasi keagamaan yang digelar MUI Kota Kendari snagat positif untuk mewujdukan gerakan toleransi dan NKRI yang anti kekerasan.

Upaya ini juga membangun kesepahaman bersama ditengah ancaman intoleransi kehidupan bermasyarakat dan beragama.

“MUI sebagai mitra pemerintah, juga mengemban amanah turut serta bersama pemerintah menjaga keutuhan negara dan ikut upaya mensejahterahkan masyarakat,” tambahnya.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, menilai positif dialog bersama ormas yang digelar MUI.

Dialog positif yang terbangun akan memberikan pencerahan, sekaligus terbangun kesetaraan peningkatan kesejahteraan daerah melalui pembangunan mental spiritual serta intelektual masyarakat.

“Ini momen pencerahan makna toleransi dan kebersamaan agar masyarakat paham dalam kehidupan beragama, dan ini erat kaitannya dengan upaya pemerintah membangun daerah dengan turut pula membangun mental spiritual dan intelektual,” tukasnya.

Reporter: Dahlan
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button