Metro Kendari

Anak Muda Bombana Angkat Bicara Soal Penolakan Pembangunan GOR

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bombana dikabarkan menolak pembangunan Gedung Olahraga Gedung Pemuda & Olahraga (GOR) Bombana.

Penolakan tersebut menuai tanggapan dari sejumlah pihak, salah satunya datang dari anak muda Kabupaten Bombana, yang juga Mantan Ketua BEM Universitas Sulawesi Tenggara, Arsan Arsyad.

Menurutnya, GOR yang dicanangkan Pemda Bombana merupakan upaya merespon sarana prasarana olahraga sebagai kebutuhan masyarakat, olah raga untuk membangun masyarakat berintegritas, sehat jasmani dan rohani demi terwujud masyarakat sehat dan meningkatkan prestasi cabang olahraga.

Namun katanya, jika DPRD melakukan penolakan maka dapat menghambat pengembangan program olahraga di Bombana, termasuk program Indonesia sehat yang telah dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo.

Seharusnya jelas Arsan, adanya pembangunan GOR di Kabupaten Bombana, disambut baik legislatif tanpa tendensius apapun.

Apalagi pembangunan tersebut bukan hanya fokus kepada olahraga tetapi juga GOR yang disiapkan untuk menjadi sekretariat organisasi kepemudaan yang ada di Bombana.

“Seharusnya yang memegang organisasi tentang olahraga yang menjadi representatif harus lebih proaktif mengawal penolakan ini, karena yang dirugikan bukan hanya pemuda dan masyarakat yang ada sekarang, tetapi juga OKP dan regenerasi mendatang,” katanya.

Lanjut Arsan, eksistensi keberadaan GOR adalah bisa menjalin silaturahmi pemuda, namun jika dewan mempertahankan penolakan tersebut dengan dalih ada yang lebih prioritas maka dianggap anggota dewan tidak nemikirkan kemajuan daerah dalam bersaing didunia olahraga karena daerah lain seperti Konawe Selatan, sudah pernah jadi tuan rumah Porprov.

Begitu juga daerah Kolaka, yang sudah punya GOR. Bombana juga tentu punya impian untuk siap jadi tuan rumah jika GOR sudah ada tentunya.

“Seharusnya dengan memprioritaskan pembangunan GOR itu jauh lebih baik, karena kita punya impian yang sama yaitu bersaing dengan daerah lainnya dijazirah sultra,” ujar Arsan Arsyad.

Arsan Arsyad menambahkan bahwa Pemerintah daerah sebagai inisiator pembangunan gedung olahraga, harus diapresiasi karena tahun 2021 Kemenpora belum membuka layanan aplikasi DAK untuk daerah, tetapi demi pemberdayaan pemuda dalam dunia olahraga maka pembangunan itu diharap menggunakan APBD.

”Hanya saja anggota dewan menolak dengan alasan ada yang lebih prioritas,” tukasnya.

Reporter: Sesra
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button