BKKBN Sultra Optimalkan Program Bangga Kencana dan Penurunan Angka Stunting
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus mengoptimalkan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di tahun 2024.
Optimalisasi ini disampaikan Kepala BKKBN Sultra, Asmar, dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tahun 2024, bertempat di salah satu hotel di Kendari, Kamis (28/03/2024).
Tema yang diusung dalam Rakerda 2024 ini yakni Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045.
Asmar mengatakan tujuan dalam rapat ini adalah untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta para mitra.
“Kita perlu juga meningkatkan komitmen pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta para mitra dalam mendukung program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting,” katanya.
Lanjutnya, melalui rapat kerja ini diharapkan ke depannya mampu merumuskan rencana kerja atau rencana aksi kegiatan prioritas pencapaian sasaran program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di wilayah Sultra. Selain itu juga, perlunya implementasi dan pemanfaatan hasil pemutakhiran PK22, sebagai basis data dan strategi pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting di Indonesia.
“Pentingnya juga optimalisasi peran serta K/L yang terkait dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program yang ditetapkan,” terangnya.
BKKBN juga memaparkan terkait capaian program bangga kencana tahun 2023 yakni TPR sebesar 2,49 persen dari target 2,24 persen, mCPR target 56,3 persen dengan capaian 51,2 persen, unmet need target 19,6 persen capaiannya 17,4 persen.
Selanjutnya, ASPR 15-19 targetnya 36,0 persen capaian 33,2 persen, iBANGA targetnya 56,3 persen capaiannya 60,1 persen, mUKP targetnya 21,0 capaian 21,5 persen dan PA MKJP target 26,9 capaian 21,4 persen.
Untuk realisasi kampung KB dan rumah data dan Grand Desain Pembangunan
Kependudukan (GDPK) yakni kampung keluarga berkualitas telah dibentuk 1.625 dari 2.316 desa atau 70,16 persen pada tahun 2023.
Sedangkan untuk rumah data Pro PN 2024 target 108 telah dilatih 108 atau 100 persen. Untuk target paripurna 2024 sebanyak 378, telah dilatih 250 atau 66, 14 persen.
“Untuk GDPK sebanyak 17, yang sudah ditetapkan dengan peraturan daerah baru
2 kabupaten saja di Sultra,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten I Setda Sultra, Suharno mengatakan, stunting menjadi permasalahan yang dihadapi dalam mempersiapkan SDM unggul. Stunting ini berdampak pada kecerdasaan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan.
“Maka dari itu pentingnya upaya promotif dan preventif dalam rangka perbaikan gizi melalui optimalisasi pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan. Memastikan terpenuhinya kebutuhan fisik dan mental ibu serta bayi selama masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan