KAPASITAS PEMIMPIN LOKAL DAN LEGISLATOR, BERINOVASI DALAM PARADIGMA GLOBAL (Bagian2)
Tulisan ini masih merupakan pengembangan dari tulisan terdahulu tentang Etikabilitas dan Kejujuran. Dengan Transformasi Kepala Daerah dan politisi dalam paradigma lingkungan global.
Ketika seorang pemimpin kepala daerah tidak memahami atau bahkan tidak mampu berinovasi untuk keberlangsungan tata kelola pemerintahan, Keberlangsungan lingkungan dan peningkatan mutu kesejahteraan social masyarakat di masa depan, maka akan muncul beberapa konsekuensi negatif dapat terjadi antara lain:
- Ketidak mampuan Menghadapi Tantangan: Pemimpin yang tidak memahami atau tidak mampu berinovasi cenderung gagal mengantisipasi dan menghadapi tantangan yang dihadapi masyarakat di masa depan. Mereka mungkin tidak mampu mengidentifikasi tren perubahan, seperti perubahan demografis, perubahan iklim, atau perkembangan teknologi yang dapat berdampak signifikan pada kehidupan masyarakat. Akibatnya, mereka tidak dapat merencanakan kebijakan yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut.
- Tidak Responsif terhadap Kebutuhan Masyarakat: Pemimpin yang tidak mampu berinovasi cenderung tidak responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Mereka mungkin tidak melakukan survei atau konsultasi yang memadai untuk memahami kebutuhan masyarakat dan mempertimbangkan perspektif mereka dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat mengakibatkan kebijakan yang tidak relevan atau tidak memadai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Tidak Mampu Mengoptimalkan Sumber Daya: Pemimpin yang tidak mampu berinovasi cenderung tidak mampu mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mereka mungkin tidak mencari solusi yang inovatif atau tidak memanfaatkan teknologi atau praktik terbaik yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya. Akibatnya, pelaksanaan program atau proyek pemerintah dapat menjadi tidak efisien atau tidak memberikan hasil yang diharapkan.
- Tidak Berfokus pada Pembangunan Jangka Panjang: Pemimpin yang tidak memahami keberlangsungan kesejahteraan masyarakat cenderung tidak berfokus pada pembangunan jangka panjang. Mereka mungkin terjebak dalam pendekatan yang reaktif atau hanya fokus pada kepentingan jangka pendek untuk memenuhi tujuan politik atau keuangan mereka sendiri. Hal ini dapat mengabaikan kebutuhan investasi dalam sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, atau pengembangan sumber daya manusia yang penting untuk kesejahteraan jangka panjang masyarakat.
Mitigasi permasalahan diatas guna mengatasi masalah yang penting bagi masyarakat untuk melibatkan diri dalam proses demokrasi dan memilih pemimpin yang memiliki pemahaman, kemampuan, dan kemauan untuk berinovasi. Selain itu, pemimpin yang tidak memahami atau tidak mampu berinovasi perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang isu-isu masa depan dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan tersebut.
Oleh :DRLAKAI