Partisipasi NGO pada Pembangunan Daerah di Era Digital
Tulisan kedua dan terakhir dari dua tulisan perihal NGO yang selalu mendapat pandangan plus minus dalam setiap kegiatannya yang sesungguhnya sangat membantu masyarakat dan negara secara makro pada era digital yang semakin berkembang, partisipasi organisasi NGO ini pada pembangunan daerah menjadi semakin penting. Dalam esai kali ini, akan membahas impac partisipasi NGO pada pembangunan daerah di era digital.
Pertama-tama, partisipasi NGO pada pembangunan daerah dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini terjadi karena NGO memiliki akses pada sumber daya dan modal yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Seperti yang dikatakan oleh Kaldor (2000), partisipasi NGO sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, partisipasi NGO juga dapat membantu meningkatkan kualitas pemerintahan dan meningkatkan akuntabilitas pemerintah terhadap masyarakat.
Dalam hal ini, NGO dapat berperan sebagai pengawas terhadap kebijakan pemerintah dan memberikan masukan yang berharga dalam proses pembuatan kebijakan. Hal ini sesuai dengan teori good governance yang dikemukakan oleh UNDP (1997) yang menekankan pentingnya transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas dalam pemerintahan yang baik.
Selain itu, partisipasi NGO juga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. NGO dapat mengadakan kampanye, sosialisasi, dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu pembangunan dan hak-hak mereka sebagai warga negara.
Dalam hal ini, partisipasi NGO dapat memperkuat posisi masyarakat dalam proses pembangunan. Seperti yang dikemukakan oleh Drèze dan Sen (2002), partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangat penting untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Partisipasi NGO pada pembangunan daerah juga memiliki beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya koordinasi antara NGO dan pemerintah.
Kurangnya koordinasi dapat mengakibatkan tumpang tindih kegiatan dan mengurangi efektivitas dari partisipasi NGO pada pembangunan daerah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih sistematis dalam membangun kemitraan antara NGO dan pemerintah.
Selain dari pada itu, peran teknologi juga semakin penting dalam memfasilitasi partisipasi NGO pada pembangunan daerah di era digital. Teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi kolaborasi antara NGO, pemerintah, dan masyarakat dalam proses pembangunan.
Aspek teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan dan pembangunan. Seperti yang dikemukakan oleh Jenkins (2006), teknologi dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kemakmuran yang lebih luas.
Sampai kepada saat ini, partisipasi NGO pada pembangunan daerah di era digital memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Partisipasi NGO dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas pemerintahan dan akuntabilitas, serta meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat.
Namun, peran teknologi dan koordinasi antara NGO dan pemerintah sangat penting untuk memfasilitasi partisipasi NGO pada pembangunan daerah. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih sistematis dan kolaboratif dalam membangun kemitraan antara NGO, pemerintah, dan masyarakat dalam proses pembangunan.
Baca Artikel Sebelumnya : Disebut Serobot Lahan Warga, Begini Reaksi PT GKP
Referensi:
- Drèze, J., & Sen, A. (2002). India: Development and Participation. Oxford University Press.
- Jenkins, R. (2006). Globalization, Corporate Social Responsibility, and Poverty. International Affairs, 82(4), 769-784.
- Kaldor, M. (2000). Global Civil Society: An Answer to War. Polity.
- UNDP. (1997). Governance for Sustainable Human Development: A UNDP Policy Document. United Nations Develo