Perolehan Zakat di Sultra Rendah, Ini Penyebabnya
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Zakat yang dikumpulkan dari ASN lingkup pemerintah Sultra, dinilai sangat rendah. Jauh dari potensi zakat yang seharusnya terkumpul.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara (Baznas Sultra), Muhammad Hasbi Andi Saing, pada saat pembukaan layanan pembayaran zakat serentak lingkup Pemprov Sultra.
Kegiatan ini berlangsung di ruang pola kantor gubernur Sultra, Rabu (30/5/2018).
“Perolehan zakat masih sangat jauh dari yang diharapkan. Hasil pengumpulan zakat dan infaq ASN lingkup Pemprov Sultra tahun 2017 melalui Baznaz, hanya diperoleh Rp600 juta sampai Rp720 juta, sementara potensinya sekitar Rp14,4 miliar,” katanya.
Menurutnya, faktor yang mempengaruhi hal ini karena masih rendahnya kesadaran dan tingkat partisipasi ummat dalam menunaikan zakat maal dan zakat profesi. Selain itu, masih ada OPD yang belum menunaikan pembayaran zakat, infaq dan sedekah sesuai surat edaran Gubernur Sultra No. 451.12/3645 tahun 2010 perihal pembayaran ZIS bagi PNS lingkup Pemprov Sultra.
“Jumlah partisipasi ASN aktif berzakat/berinfaq di masing-masing OPD berkisar 35 persen. Terdapat juga OPD yang sudah mencapai 85 persen,” terangnya.
Melalui kegiatan penggalangan layanan pembayaran zakat serentak ini, pihak Baznas berharap dapat mendorong peningkatan kesadaran berzakat.
Sementara itu, PJ Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi mengajak seluruh kepala daerah, pimpinan OPD, BUMD, perguruan tinggi dan pengusaha muslim untuk mulai hari ini segera membayar zakat.
“Kita bisa langsung membayar zakat hari ini. Desknya ada di kantor gubernur, di kantor Baznaz dan ada juga di masjid-masjid,” tuturnya.
Untuk membantu tercapainya target perolehan zakat, Baznaz diharapkan bisa melakukan door to door, mendatangi para wajib zakat secara langsung dari rumah ke rumah.
Reporter: Yusuf Maronta
Editor: Rani