Demo Tolak TKA, Massa Sandera Tiga WNA
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Tiga warga negara asing (WNA) asal China, jadi korban penyanderaan. Hal tersebut buntut dari aksi penolakan kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) China di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berdasarkan pantauan Detiksultra.com, awal mula penyanderaan tiga WNA ini bermula ketika massa aksi penolak 500 TKA ini melalukan pemeriksaan atau sweeping di Jalan Poros Bandara Haluoleo, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Dalam sweeping tersebut, tiba-tiba sejumlah massa aksi melalukan penghadangan terhadap kendaraan roda empat, yang berisikan tiga WNA China.
Tiga WNA tersebut hampir diamuk masa, untung saja pihak kepolisian langsung mengamankan, lalu kemudian diserahkan ke pihak Imigrasi.
Menurut Kapolsek Ranomeeto, IPTU Junaedi, dari tiga WNA, satu diantaranya sudah berstatus sebagai warga negara Indonesia
“Ketiganya sudah kami serahkan ke migrasi, sebab merekalah (Imigrasi) yang lebih berwenang,” kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (23/6/2020).
BACA JUGA:
- La Ode Darwin-Alibasa Bakal Jadikan Kecamatan Sawerigadi Sentral Jagung Kuning
- Keamanan Logistik Pilkada Jadi Prioritas Utama, Kapolda Sultra Tinjau Langsung Gudang Logistik KPU
- Anggota DPR RI Ahmad Safei Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada Masyarakat Kolaka.
Ditempat yang berbeda, Kepala Imigrasi Kendari, Hajar Aswad, mengaku pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap tiga WNA tersebut.
Setelah melalukan pengecekan, tiga WNA diketahui akan kembali ke negara asalnya, bukan baru tiba, seperti jadwal ratusan TKA China tiba hari ini.
“Kita sudah cek kalau mereka saat itu mau berangkat, bukan baru tiba. Adapun mereka juga tidak bekerja di perusahaan yang akan mendatangkan 500 TKA tersebut yaitu PT VDNI dan PT OSS. Melainkan bekerja di perusahaan lain,” pungkasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Via