KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tengah fokus mengembangkan sektor pariwisata, sebagai salah satu sumber potensial Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pengembangan sektor pariwisata sendiri, merupakan komitmen Pemprov Sultra dibawah kepemimpinan Gubernur Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas, untuk mensejahterakan masyarakat melalui sektor kepariwisataan.
Sentuhan pertama Ali Mazi dalam mengembangkan sektor pariwisata ini, dimulai dari Pantai Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
Memiliki hamparan pasir putih sepanjang 4 kilo meter, garis pantai memanjang dan dasar yang sangat landai sekitar 1 kilometer ke arah laut lepas, menjadi salah satu alasan politisi partai Nasdem ini untuk menjadikan langkah awal, dalam membangun kepariwisataan di Sultra.
Tentu tumbuh kembangnya sektor pariwisata ditentukan oleh sarana prasana yang memadai, seperti infrastruktur jalan.
Pembangunan Jalan Wisata Kendari – Toronipa, Sebagai Pendukung Sektor Pariwisata
Pembangunan jalan wisata Kendari – Toronipa dimulai awal bulan September 2019 lalu, sepanjang 14.6 kilo meter dengan lebar 40 meter. Proyek jalan wisata Kendari -Toronipa, ditargetkan tuntas pada tahun 2023 mendatang.
Untuk pengerjaan tahap pertama sepanjang 3.4 kilo meter, dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019, sebesar Rp144 miliar, telah dirampungkan pada akhir Desember 2019 lalu. Sementara untuk tahap kedua rencananya akan mulai dikerjakan Januari 2020.
Ali Mazi mengatakan dalam wawancara bersama wartawan beberapa waktu yang lalu, Toronipa memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Namun perlu didukung oleh infrastruktrur yang cukup memadai.
“Saya terus berpikir bagaimana daerah ini dapat menjadi tujuan pariwisata internasional. Tentu untuk membuat hal itu menjadi kenyataan diperlukan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, dengan keterbatasan APBD Sultra yang sangat terbatas,” kata dia.
Namun keterbatasan APBD, tidak membuat Ali Mazi berhenti ditengah jalan dalam mewujudkan Toronipa menjadi destinasi pariwisata internasional.
Bahkan dia mengaku dalam proses perencanaan pembangunan jalan wisata Kendari – Toronipa, dirinya telah konsultasi ke DPRD Sultra dan Kementrian Dalam Negeri RI mengenai keterbatasan APBD Sultra.
“Untuk mencari solusi, saya berkonsultasi dengan PT SMI dan alhamndulillah PT SMI merespon. Dari Respon inilah saya membuat perencanaan. Sebenarnya proyek ini dimulai sejak Januari 2018, namun karena perencanaanya belum matang, akhirnya kita mulai di 2019,” katanya.
“Tapi ini satu – satunya jalan tol yang tidak dipungut biaya kepada masyarakat, kita berikan gratis kepada masyarakat. Sehingga betul – betul masyarakat menikmati potensi di daerah ini,” tambahnya.
Selain itu, Pemprov Sultra melalui Dinas Pariwisata dan DPRD sedang membuat sayembara tata ruang atau master plan wisata Toronipa untuk dikelola sebagai pariwisata terpadu.
“Disana kita akan membangun namanya badan pengelola pariwisata (BPP). Kalau kita hanya membangun untuk masyarakat Sultra, tentu tidak akan maksimal. Namun didalamnya nanti akan dibuat ruang – ruang yang akan dipergunakan oleh masyarakat sultra, dan juga untuk investor lainnya,” jelasnya.
“Saya juga telah membetuk tim generasi muda dalam mendukung percepatan pembangunan. Nantinya mereka juga saya akan ajak ke Bali bersama DPRD Sultra, untuk belajar bersama tentang budaya dan cara mengembangkan pariwisata,” tambahnya.
Dia pun berharap, untuk mewujudkan Toronipa sebagai tujuan pariwisata internasional, Pemprov Sultra dan DPRD perlu dukungan dari semua pihak.
“Mudah – mudahan, setelah selesai kurang lebih 14.6 kilo meter, sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat maupun investor,” kelarnya.
Komisi III DPRD Sultra Apresiasi Pembangunan Jalan Wisata Toronipa
Pengerjaan Jalan poros Toronipa, Kabupaten Konawe sepanjang 3.4 kilo meter, telah selesai dikerjakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Capaian tersebut mendapat apresiasi dari Komisi III DPRD Provinsi Sultra saat melakukan kunjungan kerja (Kunker), di Toronipa, Kamis (16/1/2020).
“Kami hari ini melakukan Kunker dan ingin memastikan bahwa pengerjaan jalan poros Toronipa ini 100 persen selesai. Dan ini akan menjadi pertanggung jawaban kami terhadap publik, sebab tugas konsitusional kami, mengawasi pekerjaan yang sedang dikerjakan,” kata Ketua Komisi III DPRD Sultra, Suwandi Andi.
Tentunya dirinya, yakin dengan selesainya pengerjaan jalan, Pantai Toronipa bakal menjadi akses pariwisata internasional. Olehnya itu, dia meminta semua pihak agar mendukung segala progres pembangunan yang dicanangkan oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi.
“Inilah karya gubernur kita, dimana tentunya ini demi kemaslahatan masyarakat khususnya kepariwisataan. Sehingga kita perlu memberi apresiasi dan mendukung segala rencana pembangunan gubernur selanjutnya,” cetusnya.
Dampak Pembangunan Jalan Wisata Kendari – Toronipa Mulai Dirasakan Masyarakat
Pembangunan jalan pariwisata Kendari – Toronipa (Konawe), yang pengerjaanya di mulai pertengahan tahun 2019 lalu, kini mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Amir (42) seorang warga Kota Kendari mengatakan, sejak dibangunnya jalan pariwisata yang menggantikan dua jalan lama yang selama ini menghubungkan dua daerah tersebut, dampaknya begitu positif dirasakan, meskipun pembangunan jalan tersebut belum sepenuhnya selesai pengerjaannya.
“Biasanya tahun-tahun sebelumnya kalau kami berwisata, keluarga selalu mengeluhkan tentang kondisi jalan yang sempit dan berlubang dari Kota Kendari menuju ke Pantai Toronipa,” beber dia.
“Namun hal yang berbeda kami dapatkan ketika kami berada sekitar 3 Km menuju pintu masuk pantai Toronipa yang jalannya sudah bagus dan luas,” sambungnya.
Diapun berharap, Gubernur Sultra dan Wakil Gubernur Sultra, Ali Mazi dan Lukman Abunawas agar secepatnya menuntaskan pengerjaan jalan partiwisata Kendari-Toronipa (Konawe).
“Saya berharap pengerjaan jalan ini secepatnya diselesaikan sampai ke Kota Kendari, masyarakat Kendari sangat membutuhkan tempat wisata yang indah, nyaman, dan jaraknya tidak terlalu jauh,” pintahnya.
ADV