KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Belum stabilnya harga bahan pokok sudah menjadi isu hangat selama beberapa hari ini. Pasalnya, banyak pedagang dan pembeli yang mengeluhkan kenaikan beberapa harga bahan pokok di pasaran salah satunya adalah beras merah.
Salah seorang ibu rumah tangga, Fitriani (52), mengatakan, perihal kenaikan harga beras merah ini cukup membuatnya kesulitan dalam mengelola kembali keuangannya ketika sedang berbelanja di pasar tradisional.
“Akibat harga bahan pokok di pasar rata-rata naik, kami yang ibu-ibu ini pasti kesulitan mengatur kembali keuangan kalau mau belanja. Pasti ada yang kami kurangi bahannya supaya kebutuhan lain itu terpenuhi. Contohnya beras merah yang biasanya saya beli 4-5 liter kini saya kurangi jadi 2 liter saja,” ungkapnya saat ditanya Detiksultra.com, Minggu (30/6/2019).
[artikel number=3 tag=”sembako,beras”]
Dirinya pun mengakui bahwa telah lama mengkonsumsi beras merah demi menjaga kesehatannya, akan tetapi tidak melupakan kebutuhan yang lainnya sehingga untuk mentaktisi hal tersebut banyaknya barang yang di belinya harus disesuaikan kembali.
“Jadi sekarang kalau saya beli beras merah itu sudah saya kurangi porsinya, soalnya di rumah cuman saya saja yang konsumsi beras merah, kalau suami dan anak kan tidak. Jadi kalau saya misalkan beli beras merah dengan porsi biasanya, tidak makan mi orang dirumah itu,” ungkapnya.
Apalagi, menurutnya, biasanya dia menghabiskan uang sebanyak Rp 10.000 untuk beras merah perliternya, kini sudah sampai pada kisaran Rp 12.000 perliternya. Menurutnya kegagalan panen nantinya pasti akan memperpanjang ataupun meningkatkan harga beras merah di pasaran.
Reporter: M2
Editor: Rani
