KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Budi (2,9 tahun) warga Kelurahan Tondonggeu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari ini mendertia gizi buruk sejak lahir.
Profesi orang tuanya yang bekerja sebagai nelayan dengan pengahasilan di bawah rata-rata hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Anak dari pasangan suami istri, Talib dan Masira ini hidup dalam kekurangan karena kondisi ekonomi keluarganya berada di bawah garis kemiskinan, membuat keluarga tidak bisa berbuat apa-apa untuk kesembuhan anaknya.
[artikel number=3 tag=”gizi,buruk,” ]
Kedua orang tua anak ini hanya bisa pasrah, mengharapkan uluran tangan dari para dermawan untuk membantu kesembuhan anak laki-lakinya.
“Kami berharap ada orang dermawan yang berbaik hati dengan ikhlas dan tulus membantu pengobatan anak saya,” ungkap ibu Budi, Masria sambil menunduk.
Sementara itu, menurut pengakuan dari tetangganya yang tinggal bersebelah La Ode Ganiru (40), hampir setiap hari ia mendengar Budi menangis tak kenal waktu, entah itu siang atau malam. Curiga dengan kesehatannya, tetangga Budi kemudian langsung membawanya ke Posyandu terdekat untuk ditimbang, ternyata hasil timbangannya sangat mengejutkan, dimana mana hasilnya tidak sesuai dengan umur anak seusiannya.
Saat ini keluarga hanya bisa pasrah dan berharap uluran tangan kaum dermawan untuk kesembuhan anaknya.
Reporter: Ningsih
Editor: Sumarlin
