KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Gencarnya isu politik jelang Pemilu 2019, seolah menyurutkan isu paham radikalisme dan anti pancasila. Padahal paham dan gerakan tersebut cukup berbahaya jika menggerogoti tatanan bernegara bangsa Indonesia.
Kuatnya fenomena paham radikalisme dan anti pancasila masih menjadi prioritas penanganan ancamannya oleh aparat keamanan negara di seluruh daerah. Tidak terkecuali di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Di jajaran TNI, antisipasi paham radikal dan anti pancasila tetap dikedepankan untuk menciptakan situasi kondusif jelang tahun politik, pemilu legislatif dan presiden 2019.
Komandan Kodim 1417 Kendari, Letkol Kav. Eko Hermawan Yuniarso menyatakan, penanganan paham radikalisme dan anti pancasila diupayakan maksimal tidak berkembang di daerah ini, dengan meningkatkan koordinasi komando satuan wilayah di Sultra.
“Ketahanan wilayah Sultra secara umum menjadi bagian tugas kita bersama apapun basic dan latar belakangnya​, kita sama-sama warga negara Indonesia menjaga stabilitas wilayah utamanya jelang Pemilu 2019,” ujar Letkol Kav. Eko Hermawan Y yang ditemui di ruang kerjanya (8/9/2018).
Upaya penanganan paham radikal dan anti pancasila tidak semata mata dibebankan kepada aparat saja. Melainkan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Eko Hermawan mengingatkan, masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan dan pengaruh paham radikal dengan selalu mawas diri melakukan kontrol sosial di lingkungannya.
Reporter: Dahlan
Editor: Ann
