Sesosok Mayat Ditemukan Mengapung di Dekat Dermaga Pelabuhan Wamengkoli
BUTON TENGAH, DETIKSULTRA.COM – Penumpang kapal di Pelabuhan Ferry Wamengkoli dikejutkan dengan penemuan mayat perempuan tanpa identitas mengapung di dekat pelabuhan Fery Wamengkoli, Desa Onewaara, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah. Peristiwa penemuan mayat tersebut terjadi pada Kamis (07/11/2024) siang.
Mayat tersebut pertama kali terlihat di sekitar area samping dermaga pelabuhan dan mengapung di atas permukaan air laut. Mayat tanpa identitas tersebut kemudian langsung dievakuasi oleh ABK kapal Ferry KMP Tenggiri bersama masyarakat dan petugas TNI dan kepolisian yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Kejadian tersebut sontak membuat heboh area sekitar pelabuhan. Para calon penumpang berbondong-bondong mendekat ingin menyaksikan lebih dekat penemuan mayat tersebut.
Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo menjelaskan mayat perempuan tersebut ditemukan pada Kamis siang sekitar pukul 13.15 Wita
“Mayat Perempuan tersebut kemudian dievakuasi oleh ABK Kapal bersama masyarakat dan petugas kepolisian dan TNI, yang kebetulan berada di lokasi kejadian serta melaporkan kejadian tersebut kepada Unit Inafis Satreskrim Polres Buton Tengah yang langsung bergerak menuju ke Lokasi TKP,” Kata AKBP Wahyu dalam keterangan tertulis Jumat (08/11/2024).
Menurut keterangan masyarakat yang berada di sekitaran pelabuhan bahwa korban sudah berada di pelabuhan siang hari dan terlihat mondar-mandir di sekitar pos jaga pintu masuk dermaga.
Saat disapa oleh para petugas pelabuhan, korban tidak merespon apapun dan korban kemudian langsung masuk dan duduk di sekitar Pos Mobile Brigde, yang lokasinya persis di depan area kedatangan dan keberangkatan kapal fery.
“Sekitar pukul 12.00 Wita korban masih sempat dilihat terakhir oleh para petugas Ferry sedang duduk termenung seorang diri depan pos Mobile Brigde Pelabuhan. Sekitar pukul 13.15 Wita ketika kedatangan KMP Tenggiri dari Kota Baubau, terdengar teriakan dari salah seorang penumpang kapal bahwa ada mayat terapung di samping pelabuhan dan kemudian langsung dievakuasi menuju ke pelabuhan,” tambah AKBP Wahyu.
Saat Tim Inafis tiba di lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta hendak mengevakuasi korban, datang seorang lelaki B (45) yang mengaku sebagai suami korban.
Berdasarkan keterangan dari suami korban bahwa ciri-ciri fisik dan wajah korban benar adalah Istrinya berinisial WN (31) yang berprofesi sebagai seorang guru di SMA Marobo, Kabupaten Muna. Sebelumnya korban berencana menuju Kota Baubau untuk berobat.
Dari keterangan yang juga didapat dari suami korban, bahwa korban mempunyai riwayat depresi (gangguan kejiwaan) dan terkadang berpergian dan jalan menyendiri. Sudah tiga hari disebut korban tidak tidur.
Setelah melakukan olah TKP, Tim Inafis Polres Buton Tengah kemudian membawa korban ke RSUD Buton Tengah untuk dilakukan autopsi. Namun setelah tiba di Rumah Sakit dan hendak dilakukan pemeriksaan, suami korban meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak melakukan pemeriksaan dengan alasan suami korban sudah ikhlas dan menerima kematian korban.
Suami korban kemudian meminta kepada pihak kepolisian untuk difasilitasi agar korban bisa segera dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Bone Lolibu, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna untuk di makamkan. (bds)
Reporter: Mukhtar Kamal
Editor: Wulan