Blusukan di Tiga Titik, AJP-ASLI Terima Keluhan Soal Sistim Zonasi, Air Bersih, UMKM, hingga Masalah Banjir
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Aksan Jaya Putra-Andi Sulolipu (AJP-ASLI) menyerap aspirasi masyarakat saat blusukan di tiga titik di Kota Kendari, Minggu (3/11/2024).
Adapun tiga yang didatangi secara dor to dor yakni Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, dan Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wuawua.
Andi Sulolipu mengatakan, di lokasi pertama ketika bertemu komunitas pemulung di Kelurahan Bende, mereka menginginkan kedepan, apabila Kota Kendari dipimpin Paslon AJP-ASLI, bisa menyediakan pekerjaan yang layak.
Selain masalah pekerjaan, masyarakat juga meminta AJP-ASLI mengatasi masalah air bersih, yang mereka akui sulit untuk didapatkan.
Di lokasi kedua di Kelurahan Pondambea, Andi Sulolipu menerima keluhan terkait ribetnya sistem zonasi yang diterapkan saat ini, yang begitu menyulitkan masyarakat ketika ingin memasukkan anaknya ke sekolah.
“Masyarakat menyampaikan sistem kurikulum dan zonasi yang mereka anggap berat, dan kami sampaikan, itu hanya masalah teknis, kami berkomitmen ketika terpilih, akan mendudukan dengan Dikmuora mencari solusi agar tidak ada yang diberatkan,” ujarnya.
Masyarakat Kelurahan Pondambea pula mengeluhkan penataan lokasi bagi pelaku UMKM di eks MTQ. Hingga saat ini, mereka tidak mendapat kepastian yang jelas dimana mereka akan ditempatkan untuk berdagang.
Andi Sulolipu menekankan, masyarakat khususnya pelaku UMKM tak perlu risau, dalam program AJP-ASLI, salah satunya ada yang namanya program Central Bussines Distrik (CBD).
Dimana, di era kepemimpinan AJP-ASLI, mereka akan membuat kebijakan dengan memusatkan aktivitas ekonomi, wisata, dan informasi yang dampak positifnya akan meningkatkan pendapatan asli daerah.
“Pak Aksan sudah sampaikan, akan berkomunikasi dengan pemerintah provinsi agar eks Tugu MTQ dikelola oleh pemerintah kota, supaya kedepannya bisa ditata dengan baik yang representatif untuk para UMKM berjualan,” katanya.
Terakhir, saat menemui masyarakat Kelurahan Bonggoeya, mantan Anggota DPRD Kota Kendari ini kembali mendapat keluhan terkait banjir. Menurutnya, khususnya di kawasan BTN 2 Kelurahan Bonggoeya, memang sudah menjadi langganan banjir setiap memasuki musim penghujan.
Olehnya itu, ia menyampaikan bahwa untuk menangani dan memperkecil masalah banjir, solusi yang paling efektif dilakukan yaitu mengkoneksikan jaringan drainase yang ada di Kota Kendari.
“Semua keluhan masyarakat sudah kami tampung, dan semuanya masuk dalam 20 program prioritas kami. Tentunya akan menjadi panduan kami ketika bekerja nantinya saat terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari,” tukasnya. (*)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan