KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Seruan yang bertuliskan #2019gantipresiden, kian viral di semua lini media sosial. Hal ini menimbulkan gesekan di antara simpatisan masing-masing pendukung bakal calon presiden Republik Indonesia.
Menyikapi hal ini, Ketua Dewan Pendidikan Sultra, Prof Abdullah Alhadza pun angkat bicara. Menurut kaca matanya, seharusnya setiap Parpol bisa memberikan edukasi pengurusnya atau simpatisan pendukung, dalam menyikapi perbedaan menjelang pilpres.
Parpol mestinya berperan membangun edukasi. Bukan sekedar sentimen ganti presiden dengan cara mempublikasikan di media sosial.
“Jangan salahkan siapa-siapa. Akibat caranya kita yang salah, terlau over atau berlebihan sehingga mengundang reaksi berbagai pihak,” katanya saat ditemui ruang kerjanya, Jumat (31/8/2018).
Mantan Rektor UMK ini melihat, p adanya idealisasi bagaimana menyampaikan sebuah pendapat atau opini. Jangan terlalu mengarah atau menyudutkan kubu lawan politik, agar tidak mengundang reaksi lawan politik.
“Ditakutkan karena persolan tulisan seperti ini kita terpecah-belah. Kalau mau ganti silahkan, urusan masing-masing individu, karena setiap orang memiliki kebebasan untuk menyalurkan hak pilihnya pada pemilu 2019,” terangnya.
Reporter: Ningsih
Editor: Ann
