Politik

Lima Daerah di Sultra Masuk Peta Rawan Pilkada

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat terdapat lima daerah di Sultra yang masuk dalam peta kerawanan jelang Pilkada serentak 2024. Data ini berdasarkan indeks kerawanan pemilihan dengan mengukur kejadian-kejadian dari pemilihan pada 2019 hingga pemilihan umum pada Februari 2024 lalu.

Ketua Bawaslu Sultra, Iwan Rompo mengatakan, daerah yang rawan tinggi terdapat di Kota Kendari, Baubau, Kabupaten Kolaka, Bombana, Buton, dan Buton Selatan.

“Sedangkan rawan sedang ada di Kabupaten Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Muna, Buton Utara, Buton Tengah, dan Konawe Kepulauan,” katanya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Iwan mengatakan ada dua daerah yang masuk dalam kategori rawan rendah yakni Kabupaten Muna Barat dan Wakatobi.

Selain itu, ia juga mengungkapkan ada faktor kerawanan distribusi logistik pemilihan dengan empat temuan ,yakni tertukarnya surat suara pada hari pemungutan suara, kekurangan surat pada hari pemungutan suara.

Kemudian permasalahan logistik pemilihan yang mengganggu jalannya pemungutan suara, dan logistik pemilihan tidak diberikan perlakuan khusus oleh perusahaan jasa pendistribusian dan dikirim bersamaan dengan logistik umum lainnya.

“Untuk faktor kerawanan ini yang masuk kategori tinggi terdapat di Kabupaten Muna Barat, sedangkan 16 kabupaten/kota lainnya masuk kategori rawan sedang,” terangnya.

Faktor selanjutnya terkait dengan kerawanan adjudikasi dan keberatan seperti tata cara dan prosedur rekapitulasi perolehan suara tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan KPU.

Selanjutnya terkait selisih suara yang tipis antarpeserta pemilihan, perlakuan tidak adil terhadap kontestasi pemilihan, dan penggelembungan jumlah perolehan suara pada rekapitulasi perolehan suara.

Olehnya itu berdasarkan persoalan yang muncul tersebut, Bawaslu provinsi maupun kabupaten kota ikut memetakan isu kerawanan di daerah masing-masing.

“Dari pemetaan isu kerawanan tersebut kemudian bersama-sama melaksanakan rapat koordinasi untuk mengambil langkah mitigasi terkait antisipasi kerawanan tersebut,” tutupnya. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button