KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwan Bae pastikan diri tak ikut berkompetisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra 27 November 2024.
Ridwan Bae mengatakan, kepastiannya mundur dalam perebutan kursi 01 di Sultra, usai dirinya melaporkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar akhir Juni 2024 lalu.
“Karena sejak akhir Juni saya sudah lapor sama Ketua Umum DPP Golkar bahwa saya tidak jadi maju dalam Pilgub. Saya tidak maju 01, dan saya tidak mau juga 02,” katanya saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp, Senin (23/7/2024).
Mengingat DPP Partai Golkar telah memberikan surat instruksi Tina Nur Alam (TNA) mencari pasangan atau calon pendamping di Pilgub Sultra, Ridwan Bae menginginkan dari kader Golkar.
“Tentu kita berharap TNA bisa didampingi oleh kader Partai Golkar,” tuturnya.
Menurut dia, banyak kader Golkar yang bisa dijadikan wakil oleh TNA, khususnya yang di wilayah Kepulauan Sultra. Sebut dia di antaranya mantan Bupati Butur, Abu Hasan, mantan Bupati Wakatobi, Arhawi.
Kemudian ada mantan Bupati Buton, La Bakry yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Buton, dan Abdul Rahman Farizi.
“Banyaklah kader Golkar yang potensi, kalau mau dari kepulauan,” tegas Anggota DPR RI ini.
Sementara itu Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Wilayah Kepulauan DPD I Golkar Sultra, Abu Hasan mengatakan, hakekatnya, seusai hasil musyawarah daerah (Musda) di tingkat DPD I maupun DPD II Partai Golkar, mengusung Ridwan Bae untuk maju di Pilgub.
Namun, menyikapi konstelasi politik jelang Pilgub Sultra yang begitu dinamis, tentu kata dia, ada opsi yang ditawarkan melalui aspirasi DPD II Partai Golkar se- Sultra, dengan menempatkan kader Golkar sebagai Wakil Calon Gubernur (Wacagub) Sultra.
“Kalau bukan kader Golkar, wakilnya harus dari Golkar itu aspirasi dari 17 kabupaten/kota,” ucap dia. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Biyan
