KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sesuai dengan peraturan dari Pemerintah Arab Saudi, seluruh jemaah haji dilarang membawa pulang air zamzam melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Larangan ini perlu diperhatikan oleh seluruh jemaah, sebab jika didapati jemaah yang membawa pulang air zamzam melebihi ketentuan, maka kopernya akan dibongkar.
Kakanwil Kemenag Sultra, Muhamad Saleh mengatakan, sesuai dengan ketentuan, maka jemaah hanya bisa membawa pulang satu galon atau lima liter air zamzam.
“Mereka hanya diperbolehkan membawa lima liter air zamzam per jemaah. Itupun air zamzam tersebut akan diterima para jemaah pada saat di embarkasi masing-masing,” katanya, Kamis (30/05/2024).
Pembatasan ini harus diperhatikan, sebab jika melebihi lima liter, maka pada saat pemeriksaan melalui x-ray air zamzam akan dikeluarkan dari koper dan akan ditolak.
Pemberian jatah lima liter air zamzam untuk para jemaah tersebut merupakan bagian dari pelayanan penerbangan kepada jamaah haji Indonesia, termasuk Sultra.
“Pembatasan maksimal lima liter semata-mata karena pertimbangan batas muatan bagasi dalam pesawat. Karena itu, jemaah tak perlu membawa sendiri-sendiri air zamzam ke bagasi pesawat,” katanya.
Kata dia, ada beberapa barang yang tidak boleh dibawa atau dilarang pada saat penerbangan baik saat keberangkatan ke Tanah Suci maupun kepulangan ke tanah air.
Barang yang tidak boleh dibawa tersebut yakni barang yang mudah terbakar atau meledak, senjata api, senjata tajam, gas, aerosol, cairan lebih dari 100 mililiter, uang lebih dari Rp100 juta atau 25 ribu real Arab Saudi, dan termasuk air zamzam.
“Untuk itu para jemaah haji mematuhi setiap barang bawaan yang disimpan di dalam koper saat melakukan perjalanan baik keberangkatan maupun pada saat pulang ke tanah air,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan
