Pemda Mubar Raih Peringkat Pertama Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan
MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Kabupaten Muna Barat mendapat penghargaan Paritrana Awards dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) karena telah berhasil melaksanakan program jaminan sosial. Mubar mendapat peringkat pertama dari 17 kabupaten kota di Sultra atas keberhasilan dalam melaksanakan program BPJS Ketenagakerjaan.
Penghargaan Paritrana Award itu diserahkan langsung oleh Sekda Sulawesi Tenggara, Asrun Lio pada Sabtu, 27 April 2024 malam. Penyerahan penghargaan itu disertai dengan satu unit motor untuk Kabupaten Muna Barat.
Pj Bupati Muna Barat, La Ode Butolo mengatakan bahwa langkah-langkah yang dilakukan Pemda Mubar dalam mencapai jaminan ketenagakerjaan bagi masyarakat yaitu dengan mendaftarkan masyarakat pekerja rentan ke BPJS Ketenagakerjaan.
“Jadi semua pekerja rentan di Mubar mendapat jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan. Mereka adalah masyarakat yang tidak memiliki pendapatan tetap,” ujarnya.
Program BPJS Ketenagakerjaan di Mubar pada tahun 2024 telah mencapai 100 persen. Semua pekerja rentan yang tidak memiliki pendapatan tetap telah dijaminkan dalam BPJS Ketenagakerjaan. Mereka adalah petani, profesi tukang, tenaga honorer, ditambah dengan Korpri.
“Program BPJS Ketenagakerjaan diprogramkan dalam APBD Mubar. Jaminan yang diberikan adalah jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” kata La Ode Butolo.
Sebelumnya, Kabupaten Muna Barat masuk nominasi Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan bersama dua kabupaten lainnya yakni Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Wakatobi.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tenggara Abdurrohman Sholih mengatakan, dari tiga kabupaten sebagai kandidat ini telah dinilai dari beberapa indikator, yakni dukungan regulasi dari masing-masing pemerintah daerah, kegiatan kerja konkrit yang dilakukan masing-masing pemda untuk implementasi program BPJS Ketenagakerjaan.
“Salah satu ukuran bagi pemenang nantinya yaitu dilihat dari coveragenya yang paling tinggi, dan dilihat dari respons tim penilai. Kemudian untuk tim penilai tidak sepenuhnya dari pihaknya tetapi ada tim penilai berjumlah 9 orang yang diketahui salah satunya Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio,” tutupnya. (Adv)