Muna

Dua Kubu Paslon di Muna Bentrok, Polisi Diminta Tangkap Provokator

Dengarkan

MUNA, DETIKSULTRA.COM– Dua kubu pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Muna saling serang pada Jumat (23/10/20) sekitar pukul 19:30 Wita. Akibatnya posko Rusman Emba-Bahrun (ReBah) yang berada di Jalan Basuki Rahmat, rusak.

Hal itu diduga adanya provokator yang menjadi dalang dibalik bentroknya dua kubu itu.

Jubir Rajiun- La Pili ( RaPi), Wahidin, meminta pihak kepolisian dalam hal ini Polres Muna untuk segera menangkap dalang dibalik kerusuhan itu.

“Tidak mungkin ada api jika tidak ada pematiknya,” katanya.

Wahidin menerangkan, sebelumnya pada kejadian itu, ada beberapa fakta-fakta yang perlu diketahui. Berdasarkan kronologi kejadian massa pendukung RaPi hendak pulang ke Markas Besar (Mabe) di Jalan dr. Soetomo yang melintasi posko ReBah.

Namun, salah satu simpatisan ReBah diduga menendang mobil iring-iringan RaPi. Ada pula kata-kata tak pantas yang dilontarkan simpatisan ReBah.

“Tapi saat itu sudah dilakukan upaya damai dan selanjutnya simpatisan RT kembali ke Mabes,” terangnya.

Soal pecahnya bentrok, kata Dia, bermula salah seorang remaja yang diduga orangnya ReBah melintas depan Mabes memancing keributan dengan menggas motor berkali-kali, sehingga simpatisan RaPi mengejarnya hingga ke posko ReBah kemudian terjadi keributan.

Dari koronologi itu, tim RaPi meminta kepada pihak kepolisian agar mengusut dan menangkap dalang pecahnya bentrok antar massa pendukung.

“Pihak kepolisian harus tegas, tidak boleh tebang pilih, tangkap provokator sebagai dalang keributan itu,” pinta tegasnya.

“Kita juga kantongi video saat iring-iringan pendukung RaPi melintas depan posko ReBah, disitu ada gerakan tambahan dari pihak sebelah yang cukup meresahkan,” sebutnya.

Bahkan tindakan provokasi oleh pendukung Paslon ReBah sudah sering kali terjadi, termasuk penyerangan Posko RaPi yang telah dilaporkan pada pihak kepolisian.

“Kita tetap mengapresiasi langkah kepolisian, tetapi harus berimbang. Kalau laporan ReBah diproses, laporan kami juga harus diproses biar tidak terkesan tebang pilih,” pungkasnya.

Reporter: Abd Rasyid S
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button